5 Tips menggunakan Taksi Online
Situasi seperti gambar di bawah ini sudah menjadi pemandangan umum di Kota Jakarta. Kemacetan terjadi di berbagai ruas jalan, mulai dari jalan komplek perumahan, jalan raya, jalan tol, underpas, hingga jalan keluar dari parkiran pusat perbelanjaan.
Kemacetan yang terjadi setiap hari, tentunya sangat merugikan, baik dalam bentuk biaya, waktu maupun tenaga.
Memang saat ini, pemerintah sedang melakukan pembangunan jalan, perbaikan fasilitas transportasi umum dan upaya-upaya lainnya guna mengatasi masalah kemacetan. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung usaha pemerintah tersebut.
Perlu kita akui, selama proses pembangunan terjadi, memberikan dampak kemacetan yang lebih buruk, karena banyak jalan yang dipersempit.
Maka munculah aplikasi pemesanan taksi secara online seperti GoJek, Grab, Uber, dll sebagai solusi penghematan biaya transportasi dan obat anti lelah.
Mempertemukan pengemudi dan pengguna transportasi melalui satu aplikasi. Sebenarnya konsep awal yang ditawarkan adalah sharing/ berbagi. Dengan harapan 1 mobil dapat ditumpangi oleh 2 orang atau lebih, sehingga mengurangi volume kendaraan di jalan.
Hal yang perlu diingat, perusahaan di atas bukanlah perusahaan transportasi, melainkan perusahaan aplikasi. Jadi kita perlu tetap waspada dan berjaga-jaga.
Akhir-akhir ini banyak kasus kejahatan yang terjadi berhubungan dengan taksi online.
Untuk menjaga diri dari hal-hal yang kurang baik, berikut saya sampaikan beberapa tips dalam menggunakan taksi yang dipesan melalui online:
Setelah order di aplikasi, kita akan mendapat informasi mengenai type mobil, no plat mobil, photo, nama dan no telepon pengemudi.
1. Hubungi no telepon yang tertera di aplikasi, pastikan type mobil dan no plat mobil sesuai dengan yang tertera di aplikasi. Jika tidak sesuai, saya sarankan untuk cancel saja.
2. Sebelum naik ke mobil, mohon di check kembali apakah type mobil dan no plat mobil sudah sesuai dengan yang tertera di aplikasi.
3. Check apakah wajah driver/ penggemudi sama dengan photo yang ada di aplikasi.
4. Sebelum mobil melaju, jangan lupa check kursi belakang, pastikan tidak ada oranglain disana.
5. Setelah perjalanan dimulai, screen capture aplikasi dan kirimkan ke keluarga/ pasangan/ sahabat. Supaya mereka tau posisi terakhir kita atau dengan pengemudi siapa kita melakukan perjalanan.
Seringkali kita toleransi keselamatan kita, hanya karena kita tidak mau susah dengan alasan waktu/ buru-buru. Pikirkan, jika terjadi “sesuatu” kita akan lebih susah dan akan makan lebih banyak waktu.
Jadi lebih baik mencegah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. Semoga Tips di atas dapat membantu kita semua untuk tetap lebih waspada. Be Safe Sahabatku..